Jantung Berdesir Tatkala Melihat Kebawah Saat Berada Di Atas Jembatan Lau Luhung

Jembatan Gantung Lau Luhung merupakan jembatan gantung terpanjang di Sumatra Utara ini, tidak jauh lokasinya dari Danau Linting.

Jika para saudara pengembara ingin mengunjungi Jembatan Lau Luhung ini saudara bisa melalui Delitua-Patumbak-Talun Kenas-Tiga Juhar-Sei Guci-Kuta Jurung-Sibunga-bunga Hilir-Tanjung Timur lalu Durian Tinggung.

D'mas pengembara diajak ke jembatan ini sebelum menuju ke wisata pemandian air panas Danau Linting dan juga ke air terjun setelah puas menikmati pemandian air panas serta keindahan Danau Linting. Nah untuk cerita tentang nama air terjunnya besuk kita bahas dicerita berikutnya😁.

Jembatan Gantung Lau Luhung menghubungkan wilayah Tanjung Raja dengan Durian Tinggung. Jembatan Gantung ini dibangun sejak tahun 1979 dengan panjang 160 meter serta memiliki ketinggian sekitar 150-200 meter dari Sungai Buaya yang mengalir deras dibawahnya.

Jembatan Gantung Lau Luhung ini sudah rusak dengan adanya beberapa papan yang sudah pada jatuh terlepas dari tempatnya sehingga terlihat lubang di sana sini. Bagi para saudara pengembara yang takut ketinggian jangan sekali-kali melihat kebawah karena akan membuat jantung saudara berdesir kencang.

Jembatan Gantung Lau Luhung yang oleh masyarakat sekitar disebut Titian Gantung STM Hulu (Sinembah Tanjung Muda Hulu) sekarang sudah tidak lagi difungsikan karena membahayakan.

"jembatan-lau-luhung-medan"

Pemerintah Provinsi Sumatra Utara melalui Dinas Bina Marga telah membangun jembatan gantung baru berupa beton yang lebih lebar sebagai gantinya serta tidak hanya dapat dilewati oleh pejalan kaki dan juga motor tetapi mobil, truk, bahkan bus pariwisata pun bisa lewat berpapasan, yang dibangun tepat bersebelahan dengan Jembatan Gantung Lau Luhung kayu yang lama.

Meskipun jembatan lama sudah tidak lagi difungsikan tetapi ketika para saudara pengembara berada dijembatan baru, dan mereka melihat biasanya akan tertarik untuk mengunjungi jembatan gantung papan kayu tersebut sekedar melihat-lihat dari dekat ataupun berswafoto dengan latar keindahan pemandangan sekitar.

Bagi para pecinta olah raga ekstrim mereka lebih tertarik mengunjungi jembatan lama ketimbang jembatan yang baru untuk melakukan bungee jumping, karena kawat seling baja yang terpasang masih mampu dan cukup kuat untuk menopang tatkala mereka melakukan lompatan.

"jembatan-lau-luhung-sumatra-utara"

Dengan dibangunnya jembatan yang baru tersebut tentu saja berdampak positif bagi mobilitas warga Tanjung Raja maupun Durian Tinggung karena memudahkan warga untuk saling mengunjungi kerabat diseberang sungai buaya, menuju kesekolah, ataupun untuk keperluan berdagang, pertanian, dan sebagainya untuk memenuhi kebutuhan hidup yang hanya bisa diperoleh dari desa tetangga.

Hasil bumi yang ada pun bisa diangkut dengan mengunakan truk untuk dipasarkan sehingga membuat perekonomian lebih baik. Jembatan Lau Luhung yang baru ini juga sebagai sarana transportasi utama sebagian wilayah Kabupaten Deliserdang, Simalungun, dan juga Karo.

Selain itu jembatan baru ini juga sebagai sarana infrastruktur utama untuk mendukung Bandara KNIA (Kualanamu International Airport) di Deli Serdang.

Dengan adanya jalur alternatif yang bisa dilalui oleh kendaraan roda empat ini membuat para calon penumpang pesawat tidak kuatir lagi akan ketinggalan pesawat (tiket hangus) bila rute lainnya mengalami kemacetan.


Silahkan klik ikuti, jika saudara berkenan. Salam Paseduluran

0 Komentar

Profile, Nama, dan segala bentuk Link Aktif lainnya otomatis dimatikan jika berkomentar di sini. Maaf 🙏