Bunga Wijayakusuma Di Pulau Nusakambangan

.....Pergilah ke Donan atau Nusakambangan. Kemudian carilah bunga Wijayakusuma dan jangan pulang sebelum kamu mendapatkannya. Tetaplah di situ meskipun rambutmu telah memutih.

Demikian Titah Amangkurat I (Raja Pertama Mataram Kuno) kepada Ki Pranataka. 

Bunga Wijayakusuma dipercaya mampu mengembalikan tahta Amangkurat I yang kala itu dalam pelarian ke Tegal karena Istana di duduki oleh Trunojoyo (dihukum mati).

pulau nusakambangan
Menanti Sahabat Kita, Sebelum Ke PulauNusakambangan. Senin 19 Januari 2015.

Secara tradisional penerus Dinasti Mataram sering melakukan ritual dipulau ini dan menjadikannya sebagai "hutan ritual". Berbagai macam tumbuhan khas budaya jawa ditanam di sini.

Nusakambangan tercatat sebagai pertahanan terakhir dari tumbuhan Wijayakusuma yang sejati. Dari sinilah nama pulau ini berasal, Nusakambangan yang berarti "pulau bunga-bungaan".Secara tradisional penerus Dinasti Mataram sering melakukan ritual dipulau ini dan menjadikannya sebagai "hutan ritual". Berbagai macam tumbuhan khas budaya jawa ditanam di sini.

Pulau Nusakambangan adalah sebuah pulau yang berada di selatan pulau jawa dan berbatasan langsung dengan Samudera Hindia.

Pulau Nusakambangan secara geografis masuk dalam wilayah administratif Kabupaten Cilacap dan tercatat sebagai pulau terluar Indonesia.

Pulau Nusakambangan lebih dikenal sebagai pulau penjara sejak zaman Hindia Belanda awal abad ke 20 sampai sekarang dengan keamanan tingkat tinggi, ada yang menyebut sebagai Alcatrasnya Indonesia karena penjahat-penjahat kelas wahid di penjarakan di pulau ini.

Di Pulau Nusakambangan juga terdapat tempat yang diperuntukkan untuk mengeksekusi mati narapidana yaitu di bukit Nirbaya. Di pulau ini juga terdapat pelabuhan kapal feri khusus yang dikelola oleh kementrian hukum dan HAM yaitu Pelabuhan Sodong dan Pelabuhan Wijayapura di Cilacap.

Kapal Feri penyeberangan khusus ini juga di awaki oleh petugas pemasyarakatan (pegawai lapas), khusus untuk kepentingan pemindahan narapidana dan juga melayani kebutuhan transportasi pegawai lapas dan keluarganya.

Semula terdapat sembilan penjara yang beroperasi di pulau Nusakambangan tetapi kini tinggal empat yang masih beroperasi yaitu :

1. Lapas Permisan merupakan Lapas tertua 
    (dibangun pada tahun 1908),
2. Lapas Batu
    (dibangun pada tahun 1925), 
3. Lapas Besi
    (dibangun pada tahun 1929),
4. Lapas Kembang Kuning
    (dibangun pada tahun 1950),
Lima lainnya yang telah ditutup yaitu :
5. Lapas Nirbaya, 
6. Lapas Limus Buntu, 
7. Lapas Karang Tengah, 
8. Lapas Karang Anyar dan, 
9. Lapas Gleger.

Penghuni pulau hanya para pegawai Lapas beserta keluarganya dan narapidana dibawah pengawasan Kementrian Kehakiman dan Pemerintah Kabupaten Cilacap.

Wilayah utara pulau Nusakambangan ini menghadap ke Cilacap dan dikelilingi kampung-kampung nelayan sepanjang hutan bakau, antara lain kampung Laut dan kampung Jojog.

pulau nusakambangan
Rantai Putus Di Jln Kebumen. Basah Kuyup Arah Pulang Ke Jogja. Selasa, 20 Januari 2015.

Pulau Nusakambangan merupakan habitat bagi pohon-pohon langka dan berstatus sebagai cagar alam. Karena banyaknya penebangan pohon secara liar sekarang yang tersisa di pulau ini kebanyakan adalah pohon perdu, nipah, dan belukar.

Kayu Plahar (Dipterocarpus Litoralis) yang hanya dapat ditemukan di pulau ini banyak dicuri karena setelah dikeringkan mempunyai kualitas yang setara dengan kayu meranti dari Pulau Kalimantan.Pulau Nusakambangan merupakan habitat bagi pohon-pohon langka dan berstatus sebagai cagar alam. Karena banyaknya penebangan pohon secara liar sekarang yang tersisa di pulau ini kebanyakan adalah pohon perdu, nipah, dan belukar.


Silahkan klik ikuti, jika saudara berkenan. Salam Paseduluran

0 Komentar

Profile, Nama, dan segala bentuk Link Aktif lainnya otomatis dimatikan jika berkomentar di sini. Maaf 🙏